Kamis, 21 Agustus 2014

HUBUNGAN KECERDASAN DENGAN KEBAHAGIAAN


Kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan mengolah emosi dengan baik pada diri sendiri dan orang lain. Intelegensi tinggi atau diatas rata-rata tidak bisa menjamin dirinya bisa berhasil atau berprestasi pada masa yang akan datang jika tidak ditopang dengan tingkat kecerdasan emosional yang tinggi pula. Daniel Goleman mempopulerkan istilah Emotional Quotient (EQ) atau kecerdasan Emosi sebagai faktor penting lainnya didalam menentukan keberhasilan hidup atau prestasi seseorang. Lantas bagaimana melatih kecerdasan emosional kita? Langkah pertama yaitu mengenali emosi diri sendiri. Identifikasi dan menentukan perasaan, kemauan untuk meluangkan waktu untuk memperhatikan perasaan dan untuk menghargai lainnya.

Pendidikan dasar anak ketika kurang dari 3 tahun, terutama dari orang tua dan lingkungan juga amat sangat penting untuk memberikan pondasi dasar EQ ini. Walaupun anak terlihat masih kecil namun otak kecil akan merekam semua yang dilihat dan didengar. Untuk itu, kata dia pentingnya menanamkan kecerdasan emosional sejak dini. Karena hal ini akan mempengaruhi masa yang akan datang.

Anggapan bahwa orang yang tidak tahu apa apa hidupnya lebih damai dan bahagia mulai tidak berlaku dalam era seperti saat ini. Hal ini dibuktikan dengan sebuah penelitian yang dilakukan oleh University College London, dilansir Genius Beauty. Mengapa terjadi perbedaan ini? Para ilmuwan menjelaskan bahwa perbedaan ini sangat sederhana, yaitu persepsi kita tentang dunia tergantung dari seberapa banyak pendapatan dan status sosial kita. Mereka yang memegang posisi tinggi dalam materi dan status akan puas dengan kehidupan mereka. Sementara itu bagi orang yang ber IQ rendah akan sangat sulit untuk mencapainya, bahkan untuk menjadi seorang atasan di kantor.

Hubungan Antara Musik dan Otak.
Musik memiliki hubungan dan pengaruh yang sangat kuat terhadap otak. Penelitian membuktikan bahwa musik, terutama musik klasik sangat mempengaruhi perkembangan IQ dan EQ. Bahkan dalam dunia kedokteran menganjurkan bagi ibu-ibu yang sedang hamil untuk memutar dan mendengarkan musik karena dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi yang ada dalam kandungan.
Dipercaya seorang anak yang sejak kecil terbiasa mendengarkan musik akan lebih berkembang kecerdasan emosional dan intelegensinya dibandingkan dengan anak yang jarang mendengarkan musik. Fakta dalam kehidupan sehari-hari pengaruh musik terhadap otak adalah musik membantu anak-anak dalam mengingat seperti urutan huruf alfabet.
Berawal dari hafal sebuah lagu akhirnya anak-anak bisa menghafal dan mengetahui huruf, angka, warna, bentuk dan yang lainnya. Ini dapat terjadi karena lagu memanfaatkan sistem mendasar dalam otak kita yang sensitif terhadap melodi dan irama. Sekali lagi antara musik dan otak memiliki hubungan yang sungguh erat dan musik merupakan salah satu cara yang luar biasa dalam mempengaruhi  perkembangan serta kinerja otak.
Musik juga mampu mempengaruhi perkembangan intelektual anak sekaligus membuat anak pintar bersosialiasi. Namun tidak semua jenis musik berpengaruh positif, walaupun hanya sekedar menjadi pengantar tidur. Fakta terbaru menyimpulkan bahwa semua musik berirama tenang dan mengalun lembut dipercaya dapat memberi efek yang baik bagi bayi, dan anak-anak bahkan orang dewasa sekalipun.Alat yang direkomendasikan antara lain, organ dan piano. Dentingan kedua alat musik ini bisa merangsang otak untuk lebih berkreasi. Tidak hanya dua alat musik itu saja, biola dan alat gesek tradisional , seperti kecapi juga kian banyak diminati karena manfaat yang didapat.



0 komentar:

Posting Komentar

 

Arsip dan Catatan Pribadi Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger