Sabtu, 05 Maret 2016

Arti Kelahiran Menurut Tanggal, Hari & Pasaran.

hari ramalan bintang


A.TANGGAL.


  1. Pemberani, berinisiatif tinggi , punya jiwa pemimpin. Percaya pada kemampuannya sendiri, tak suka bergantung pada orang lain.
  2. Suka menolong dan bekerja sama. Punya sifat penyayang dan tak ragu-ragu mengutarakan perasaannya. Suka memperhatikan kepentingan dan keinginan orang lain.
  3. Pandai bergaul/bermasyarakat. Suka dikelilingi oleh teman-temannya, dan takut kesepian. Kepandaiannya menonjol , sehingga banyak disenangi orang.
  4. Dapat dipercaya dan tak pernah mengecewakan orang lain. Sangat aktif dan rajin bekerja. Serta Bijaksana.
  5. Mempunyai kelebihan dari orang lain, dan segala sesuatu yang mereka lakukan bersifat tepat dan efesien. Sangat waspada dan berjiwa modern.
  6. Suka memperhatikan keluarga dan rumah tangga , Ingin selalu membahagiakan orang-orang yang dicintai, bahkan ia rela berkorban . Kerukunan merupakan falsafah hidupnya.
  7. Sangat pendiam , tak menarik perhatian. Suka ilmu kebatinan dan mistik . Jiwanya halus , suka menghargai keindahan. Kritis terhadap kesenian.
  8. Pandai dan jujur dalam segi keuangan. Suka menolong , berbakat menjadi pemimpin.
  9. Sangat berbakat dalam bidang mistik kebatinan. Pandai dan berbakat dibidang sastra dan musik. Perjalanan akan memperluas pandangan hidupnya.
  10. Mempunyai kekuatan mental , tangkas dan penuh energi . Sering berhasil dalam usaha , karena ia punya kelebihan daripada orang lain.
  11. Berbakat di bidang magnetis, dan mempunyai angan-angan tinggi dan mudah tersinggung. Pandai mengerjakan sesuatu.
  12. Pandai menarik hati orang dan bijaksana, Punya moral dan etika tinggi dan luhur. Kehidupan sosial sangat disenangi.
  13. Aktif dan rajin bekerja, pandai memimpin massa  .Sangat berhati-hati dan sering berhasil dalam usaha.
  14. Benci pada sifat dusta, ia sangat jujur . Jiwanya terbuka dan berbakat jadi kritikus.
  15. Sayang pada keluarga, rumah tangga dan teman . Sangat bertanggung jawab dan mau berkorban.
  16. Cerdik dan intelek , tapi kurang sabaran, senang kedisiplinan dan keharmonisan. Berjiwa sosial tapi jarang diperlihatkan.
  17. Ulet dan pemberani. Perasaannya halus dan sering sukses dalam usaha yang baik.
  18. Pandai dan patut dipercaya. Punya cita-cita tinggi.
  19. Cukup pandai dan pandangan hidupnya luas dan sering berhasil usaha pekerjaannya.
  20. Setia dan penyayang , maka banyak orang yang mencintainya. Suka berkorban dan lebih mementingkan kepentingan orang yang disenanginya.
  21. Punya kepribadian menarik; meskipun suka mementingkan diri sendiri, tetapi suka menolong orang lain bila perlu. Senang bergaul dan berjiwa sosial.
  22. Berbakat mendidik, banyak akalnya. Percaya pada diri sendiri.
  23. Periang , pandai berbicara dan mengutarakan pendapatnya sehingga banyak orang kagum. Suka merdeka dan tak senang diikat.
  24. Cinta keluarga dan rumah tangga. Senang hidup rukun , damai dan mudah tertipu.
  25. Cinta kebenaran, jujur dan setia . Pendiam dan gerakannya agak lamban.
  26. Senang memperhatikan orang yang dicintainya, dan selalu memperhatikan kesejahteraan rumah tangganya, Sering berhasil usaha kariernya.
  27. Berpandangan luas, banyak pengalaman, senang ilmu kebatinan.
  28. Kehidupan dalam masyarakat menonjol, jiwanya polos , mempunyai kekuatan untuk mengadakan perubahan yang menguntungkan.
  29. Kesederhanaan merupakan dasar hidupnya .Sering sukses di bidang sosial.
  30. Suka mengabdi pada kebenaran dan banyak rezekinya.
  31. Senang bekerja dengan bebas tak terikat. Berbakat dalam bidang kepemimpinan, karena percaya pada diri sendiri dan perasaannya cukup halus.


B. HARI

  • Minggu : Keras hati, pandai bicara, sifatnya terbuka, cinta dan ikhlas terhadap sesama, Kemungkinan menjadi kaya dan panjang umur.
  • Senin : Bagus segala yang dikerjakan, Lemah , pemalu dan penakut, tapi bila berbicara berpengaruh. Suka berbuat baik dan ikhlas.
  • Selasa : Pendiriannya tidak tetap, suka  usil dan mudah sakit hati tapi ikhlas. Hidunya kurang berbahagia, sebab banyak rintangan dan cobaan dalam hidupnya.
  • Rabu   : Pantas segala dikerjakan. Sifatnya tenang, sederhana, kalau baik bukan main baiknya. Banyak rezeki dan suka belajar sehingga banyak ilmu.
  • Kamis :Suka memikir, suka disanjung walaupun sifat itu tersembunyi. Mudah marah , tapi baik budinya. Bicaranya ditakuti, kedudukan tinggi dalam pekerjaan atau usahanya, sehingga terkenal dalam masyarakat. Mudah mewujudkan angan-angannya.
  • Jumat : serba bersih. Sifatnya halus , cinta dan dicintai sesama, suka mencari ilmu, suka bertapa dan dalam asmara bersemangat besar.
  • Sabtu  : Suka memuji barang bagus , suka membandel , pikirannya agak tumpul, suka kemauan sendiri , sehingga sering ditakuti dan dibenci orang. Tapi ia cukup bertanggung jawab, terampil dalam bekerja dan berbakat dagang.

C. PASARAN

  • Paing : Pandai, suka pada kepunyaan orang lain, tidak mau dikalahkan, mudah marah, suka menyendiri, jauh dari pergaulan, sering ditipu dan banyak musuh, serta pamrih.
  • Pon    : Suka memperlihatkan kekayaan, disanjung , iklas dan tidak mau merugikan orang lain. Bicaranya berpengaruh, tapi kalu marah sukar diredakan dan pendendam.
  • Wage  : Keras hati dan angkuh , tidak pernah puas, agak jorok sering lupa  pada keluarga, mudah kena fitnah tapi ia terampil.
  • Kliwon : Pandai berbicara dan ngarang. Setia, berpendirian kuat, perasaannya dalam, besar kemauannya , banyak akal sehingga pandai berusaha dimanapun ia berada. Tapi sifatnya kadang-kadang buruk, kadang-kadang baik.
  • Umanis/Legi : Menguasai dan dapat mengerjakan sesuatu. Mudah menyesuaikan diri dengan orang atas maupun dengan orang bawah, kaya ataupun miskin. Baik budi , sehingga banyak disukai orang, awas dan penurut, berhati-hati, baru curiga setelah kena tipu. Menerima mau, memberipun mau, tapi besar pula ruginya.














Senin, 29 Februari 2016

ARTI KELAHIRAN MENURUT BULAN

BINTANG PRIMBON WUKU TANGGAL LAHIR



JANUARI
Janus yakni dewa dua wajah bertolak belakang , tatapan ke depan dan kebelakang sebagai perlambang, tatapan masa lalu dan pandangan masa depan. Janus akhirnya menjadi menjadi januari sebagai bulan mawas diri. Pemisah tahun lalu dan tahun baru. Orang yang lahir pada bulan ini, pandai berpikir dan berbakat jadi pemimpin. Sangat cocok dengan usaha dagang, baik pula bila jadi guru. Baik hatinya dan menghargai orang lain. Periang tapi mudah mendapat susah. Bila hatinya susah sukar dihibur, soalnya dipikir dalam, sekalipun tahu kalau hal itu tak ada gunanya. Pandai bicara dan pandai menyimpan rahasia. Ia sangat sabar dan telaten, sekalipun dengan urusan yang kecil-kecil. Sangat teliti dan hati-hati dengan urusan uang. Punya daya pikat yang besar , hingga banyak orang mencintainya. Tetapi ia tidak senang dengan pekerjaan yang selalu diperintah orang lain, ia senang bekerja dengan pikirannya sendiri. Lagi pula ia tidak mudah kena pengaruh dan bujukan orang lain.

FEBRUARI
Februa kata latin, istilah untuk pesta penyucian Bangsa Romawi Kuno. Bulan ini paling sedikit harinya, 28 hari (tahun biasa) , 29 hari (tahun kabisat). Orang yang lahir pada saat ini memiliki kepandaian dapat dibanggakan hanya satu bidang saja. Senang tukar pikiran dan dapat menghargai orang lain. Selain itu senang pelesir dan humor , suka berpakaian yang serba indah . Kalau mau bergaul, tulus sampai hati (lahir batin), tapi kalau bermusuhan tidak mudah didamaikan.
Punya penyakit rhematik dan gatal pada tubuhnya, maka kalau dingin harus berpakaian hangat. Ia senang bertindak menurut kemauannya sendiri, mau memerintah, tak mau diperintah orang. Ia seolah olah punya kekuatan mata (hypnotische macht) yang berkekuatan gaib. Senang harta dan pangkat , serta suka memuji diri sendiri. Ia berbakat jadi dokter jiwa atau tabib, dan pantas jadi ahli hukum serta ahli ilmu obat-obatan.

MARET.
Mars nama Dewa Perang Romawi Kuno yang keberaniannya tiadatara. Semula Maret merupakan bulan pertama, tetapi tidak diketahui secara pasti mengapa pindah ke urutan ketiga. Orang yang lahir dibulan punya keahlian di bidang pertukangan atau teknik. Senang mengetahui agama atau pengetahuan lainnya. Cinta pada sesama , jujur , tak pernah berbohong. Senang keindahan bahasa(sastra), maka banyak jadi pengarang. Bila menolong orang tidak tanggung tanggung, maka banyak yang menyenanginya. Ia bisa dipercaya dalam memegang urusan penting misalnya di bidang keuangan, administrasi. Sebelum berusia 35 tahun sering menderita sakit, tapi sudah umur 35 tahun tak pernah/ jarang sakit dan bisa panjang umur. Bila pandai mencari pekerjaannya ia bisa kaya. Sayangnya ia mudah "susah", bila sedih sukar dihibur. Dan ia mudah putus asa.

APRIL
April , ada menyebut Dewi Cinta. Orang Yunani menyebut musim semi mulai april dengan istilah "Pembukaan". Orang yang lahir pada bulan ini pandai berpikir, banyak pendapat/idenya , maka ia berbakat dengan pekerjaan yang memerlukan daya pikir. Bila ia bekerja dengan perintah orang, malah bingung. Biasanya pandai mengatur rumah tangga dan sabar serta sayang kepada keluarga.
Bisa menjadi kepala perusahaan, tapi ia suka menuruti kehendaknya sendiri. Kalau mencari jodoh senang memilih orang yang rajin dan pandai mengatur rumah tangga, serta harus taat pada perintahnya, sebab bila tidak ia mudah marah. Kalau punya musuh tidak mau atau tidak mudah memberi ampun. Dan ia mudah bosan, tidak sabaran. Tapi kalau bekerja lupa pada kesehatannya. Mungkin karena ia dapat menahan rasa sakit itu. Laki-laki yang lahir pada bulan April ini banyak untung dan mudah cari uang, tapi mudah membuangnya . Senang berpakaian bagus dan senang bergaul dengan orang awam.

MEI.
Mei diambil dari istilah Maia Majesta, Dewa Musim Semi. Di Inggris musim ini disambut meriah dengan tradisi pemilihan Ratu disebut Maid Marian dan Sang Raja Robin Hood.Orang yang lahir bulan ini bisa menahan bawa nafsu dan angkara murka. Kalau bicara manis dan menarik. Senang barang -barang yang baik dan makanan enak-enak. Bisa besar bila bekerja di bidang : pengarang, dokter, pedagang. Biasanya kurang memperhatikan keperluan orang lain, karena banyak urusan pribadinya. Umumnya ia senang bekerja pada bidang yang disenanginya. Akan tetapi bila diperintah orang lain, maka ia akan lebih beruntung bila bisa jadi pemimpin. Dia memang pandai dan rajin bekerja, hanya sayangnya punya watak atau sifat pemboros demi kesenangannya sendiri.

JUNI.
Juni asal kata Juno nama Dewi Feminin, melambangkan harkat kewanitaan yang membawa kebahagiaan keluarga. Bulan ini merupakan hari baik melangsungkan perkawinan menurut masyarakat Eropa. Orang yang lahir saat ini, pandai didalam ilmu agama dan ilmu pemerintahan. Senang mengharapkan sesuatu yang tidak ia kerjakan, yang akhirnya bisa mendatangkan kesusahan diri sendiri. Kebanyakan suka bepergian. Bila sudah berusia 35 tahun bisa mengumpulkan harga. Pada umumnya ia suka kawin pada usia muda. Ia tidak percaya pada orang lain. Bisa mempunyai umur panjang bila mau mencintai diri sendiri dan mencintai orang lain. Sayangnya mudah terserang penyakit perut. Sayang tidak bisa mengatur diri sendiri dan tidak mau bertukar pikiran dengan orang lain.

JULI.
Juli diambil dari nama Julius Caesar sebagai penghormatan kepada Kaisar Romawi. Orang yang lahir pada bulan ini memiliki daya pikir tajam untuk merencanakan pekerjaan besar. Bisa mencukupi kebutuhan rumah tangganya dan bisa menolong saudara saudaranya. Ia jujur , baik hati dan takut melarat. Baik hatinya dan suka berpikir bila sendirian di rumah. Ciri khasnya ia senang  "pelancongan". Ia pandai berbicara dan pandai berpidato di depan orang banyak . Banyak yang menjadi tokoh pergerakan. Senang punya barang model baru dan modern, senang berpakaian indah-indah , dan pula senang rumah yang bersih dan menawan. Ia pandai bidang teknik dan bisa jadi pemimpin peru dan kepalai mudah terserang penyakit tenggorokan, paru-paru , dan ginjal , ia sangat kuat menahan sakitnya dan senang disanjung. Kadang kadang ia kejam dan suka membalas dendam hatinya , tetapi mudah berubah tujuan . Ia memang pandai memberi contoh pada anak-anak dengan tujuan baik.

AGUSTUS.
Agustus berasal dari nama Kaisar Romawi, Agustus. Bahkan untuk kekuasaannya ia merubah jumlah hari bulan Februari, lalu menambahkannya pada bulan Agustus. Orang yang lahir bulan ini  hatinya baik dan "prasaja" terhadap keluarga, saudara dan tetangga. Berperasaan halus dan mudah tertarik . Bertujuan luhur lahir batinnya Punya kekuasaan besar. Bisa dipercaya di bidang  perdagangan, dan berumur panjang, tapi harus bisa menjaga kesehatan perut dan kepala. Hatinya selalu senang dan bisa menarik perhatian orang, sehingga disenangi orang banyak. Sering mendapat untung besar bila bekerja dengan baik. Senang belajar, berfoya-foya dan senang makan ditempat ramai. Kalau berpakaian sederhana. Dalam berbicara ia senang mendebat lawannya, entah debatannya betul atau salah. Ia pada dasarnya memang rajin bekerja. Bagi pria bekerja menjadi juru bayar, makelar , dan mendirikan perusahaan.

SEPTEMBER.
September berasal dari kata Septa, bahasa latin berarti tujuh. Pada mulanya urutan ketujuh kalender Julian. Tetapi abad 8 SM, pembagian tahun diubah dari 10 bulan menjadi 12 bulan. Tanpa merubah namanya bulan September di urutan kesembilan sampai saat ini. Orang yang lahir bulan ini memiliki sifat jujur, cinta pada sesama, dan baik budi pekertinya, sehingga dihormati orang. Senang dengan peraturan-peraturan yang baik. Punya bakat jadi guru dan pandai di bidang musik , dan mendidik anak-anak. Pandai menyimpan rahasia pribadi dan rahasia orang lain. Pria yang lahir di bulan September bisa ahli dalam bidang obat-obatan, wartawan dan ahli pidato. Senang menyimpan uang , dan senang mengeluarkan uang untuk menyenangkan hatinya. Tapi ia dermawan. Sering rekreasi cari hiburan. Wataknya periang, sehingga ia nampak awet muda. Tapi ia suka makan dan minum yang kelewat batas. Otaknya memang cerdas , dan sering banyak untung.

OKTOBER.
Sama halnya dengan September, Oktober mengalami hal serupa. Berasal dari kata Okto artinya delapan. Orang yang lahir bulan ini pandai bicara dan baik budinya. Bila bekerja sendiri  bisa berhasil , tapi bila orang lain ikut nimbrung jadi bingung. Dia mau menolong orang yang disenanginya, tapi terhadap orang yang dibenci ia malah mengece. Kalau wanita kurang sabaran, bisa sabar sekali bila terhadap orang yang berbakat di bidang musik. Tajam pikirannya, bisa mengerti pikiran orang lain. Senang berpakaian bagus-bagus tanpa mengukur kemampuan sendiri.
Bisa hidup rukun dengan keluarganya, kalau diatur baik kemauannya . Bila bekerja tidak mau dipaksa orang lain,kalau bukan kehendaknya sendiri.

NOVEMBER.
November orang Inggris Kuno menyebut sebagai bulan berdarah, karena musim pembantaian ternak menjelang musim dingin. Orang yang lahir pada bulan ini pandai terhadap semua urusan. Bisa menahan semua hawa nafsu. Berbicaranya menarik dan bisa mempengaruhi orang. Ia senang keindahan dunia , senang berpakaian bagus , senang dipuji, bisa jadi pengarang, pelukis,ahli hukum, dan dokter. Gemar menimbun pekerjaan yang akhirnya tidak bisa diselesaikan. Bisa bekerja dengan baik kalau mendapat pujian, karena pada dasarnya memang senang dipuji. Ia sebenarnya pemalas dan senang menggosip orang. Bisa mendapat untung besar bila mendapat pekerjaan besar dan sukses . Dia tergolong pandai dan manis . Ia juga  berbakat mendongeng cerita-cerita fiksi. Boros dengan uang , senang berpergian dan bersaudara. Kalau akan memulai membuka perusahaan sebaiknya dimulai bulan Januari atau Juli, dan harinya Selasa.

DESEMBER.
Baik zaman Romawi Kuno maupun modern, bulan ini merupakan bulan terakhir penanggalan setahun. Bulan ini dikenal sebagai bulan suci karena semua negeri ditutupi salju dan es yang memutih sepanjang hari. Orang yang lahir pada bulan ini senang meniru (ikut-ikutan) dan percaya pada orang lain. Kurang sabaran dan mudah bosan, tapi tidak punya rasa sirik/iri dengki,soalnya hatinya jujur dan rajin. Bila bekerja ia punya cara-cara sendiri yang lain daripada yang lain. Ia punya pandangan luas mengenai apa saja. Biasanya dianugerahi panjang umur dan selalu sehat. Sangat berbakat dibidang seni musik dan seni-seni lainnya. Bila mau belajar seni bisa mencapai sarjana. Kalau sudah cinta, sangat besar, tapi kalau sudah membenci susah untuk diajak damai. Wanita Desember pandai mengatur rumah tangga. Hatinya jujur dan lugu , bila janji mesti ditepati. Ia mendambakan kebenaran dan keadilan.










































































































































Sabtu, 13 Februari 2016

Filosofi Musyawarah kental dalam Mbed-bedan di Semate

mbed mbedan

Tradisi mbed-bedan di Desa Adat Semata ,Abianbase , Mengwi, Badung (Bali), dilakukan warganya sudah ada sejak lama , pernah dikatakan warga upacara ini sempat tidak diadakan selama 40 tahun dan kembali digelar lagi tradisi ini karena disebutkan dalam babad Raja Purana Desa Adat Semate. Dalam Raja Purana dikisahkan , Rsi Mpu Bantas melakukan perjalanan suci ke sebuah hutan yang ditumbuhi kayu putih. Di situ beliau bertemu dengan sanak keturunan Mpu Gnijaya. Beliau sempat bertanya kepada warga, kenapa berada diwilayah hutan ini, karena hutan ini angker, Rsi Mpu Bantas menyarankan warga membuat tempat pemujaan agar selamat. Warga mengadakan musyawarah untuk memberikan nama pura tersebut, tetapi sulit mencari titik temu ; tarik ulur pendapat dan lama menemukan kesepakatan. Rsi Mpu Bantas memberikan nama Kahyangan tersebut Putih Semate , karena wilayah ini ditumbuhi kayu putih dan wilayah itu dinamakan Semate karena warga telah bersatu dalam pikiran dan berketetapan tinggal di wilayah ini sampai akhir hayat. Setelah itu pura desa itu dibuatkan upacara pada Tahun Saka 1396 (1474 M).Rsi Mpu menyampaikan Bhisama " Hai anak anakku sekalian, Karena kalian dalam mengadakan musyawarah terjadi pembicaraan tarik ulur dalam mengambil suatu keputusan , sebagai tanda peringatan , wajib kalian melakukan upacara Mbed-bedan setiap tahun yaitu pada sasih kadasa tanggal pisan (sehari setelah Nyepi) mohon keselematan dan anugrah Tuhan /Hyang Batara dengan mengaturkan upakara daksina suci pada pura yang menjadi sungsungan kalian lengkap dengan segehan. Demikian harus diingat , jangan sampai dilupakan". Berdasarkan Bhisama itulah warga melaksanakan Mbed bedan.

Persiapan warga sebelum melakukan tradisi ini , warga Desa Adat Semate menuju Pura Puseh melakukan persembahyangan bersama. Masing masing krama membawa sarana upakara berupa tipat bantal , dipersembahkan kepada Ida Batara, sebagai wujud syukur telah dianugrahkan kerahayuan . Selanjutnya , krama desa menuju depan Pura Puseh menggelar tradisi Mbed bedan , tradisi ini mirip olahraga tarik tambang. Namun, tali yang digunakan menggunakan batang pohon menjalar, yang oleh masyarakat  Semate disebut Bun Kalot yang diambil di wilayah kuburan Desa Semate. Dalam pelaksanaan tradisi ini peserta lak-laki berhadapan dengan lawan laki-laki , sedangkan peserta perempuan berhadapan dengan lawan perempuan. Mula mula tali dari bun kalot itu dipegang masing-masing lawan dengan jumlah peserta dan kekuatan yang sama. Setelah aba aba dimulai , masing masing peserta menunjukkan kekuatannya, ada krama yang bertugas menggelitik tubuh peserta. Peserta yang tidaka tahan gelitikan, tentu akan melepas pegangannya, sehingga kekuatannya menjadi lemah. Permainan ini dinyatakan selesai manakala peserta berhasil menarik Bun yang dipegang lawan.

Begitulah seterusnya , hingga semua peserta mendapat kesempatan tampil . Sorak sorai gembira terasa ketika peserta mampu menarik lawan dengan gigihnya. Peserta selalu tampil bersemangat tiap kali tradisi ini digelar. Setelah Mbed-mbedan selesai , krama kemudian berkumpul , menikmati lungsuran tipat bantal bersama-sama. Suasana kekeluargaan dan kebersamaan betul-betul tampak dalam upacara atau tradisi itu. Boleh dikatakan , krama Desa Adat Semate membuka lembaran hari pertama pasca Nyepi  Tahun Baru saka (Ngembak Geni) dengan spirit kebersamaan. Diawali dengan persembahyang bersama, terlibat  dalam pelaksanaan tradisi atau upacara warisan leluhur secara bersama-sama , kemudian menikmati lungsuran paican Ida Batara secara bersama pula.












Sabtu, 30 Januari 2016

Filosofi Tri Hita Karana dalamTradisi "Nimpung" di Nusa Penida

Tradisi Nimpung Nusa Penida
Nimpung menurut tetua adat setempat disebutkan memiliki arti secara harfiah yaitu berasal dari kata nimpung yang berarti menghantam dengan saling melempar. Pelaksanaan tradisi ini sebagai lanjutan dari upakara Don Kayu Samah di desa setempat , yang bermakna syukur terhadap tumbuh-tumbuhan , setelah berbuah dengan baik. Dia menegaskan , tradisi ini berlangsung tidak tentu. Biasanya pelaksanaannya baru digelar warga setelah musim panen tiba. "Jadi tidak setiap tahun dilaksanakan".

Aktualisasi Tri Hita Karana dalam salah satu tradisi yang hingga kini dilestarikan oleh masyarakat Nusa Penida, Klungkung. Tradisi itu bernama Nimpung yang merupakan wujud rasa syukur masyarakat terhadap karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Tradisi setiap musim panen tiba ini berlangsung di Desa Pekraman Semaya , Kecamatan Nusa Penida, Klungkung. Tepatnya pada Anggara Kasih Tambir. Saat itu warga setempat berkumpul di Balai Banjar Semaya dengan menggunakan pakaian adat. Sebelumnya, warga setempat menghaturkan hasil bumi mereka yang telah dirangkai menjadi banten pajegan di sebuah palinggih Padmasana di simpang empat desa setempat. setelah usai sembahyang bersama, Sorak sorai sambil melemparkan Jajan, buah-buahan, ikan bakar dan tidak terkecuali ayam panggang ke warga desa yang lain.

Saling tantang pun terjadi, tawar menawar untuk melempar dan dilempari makanan. Ada senang dilempar ketika makanan yang dilemparkan lezat , mengenai  tubuh tidak terlalu sakit seperti ayam bakar.  Tidak sedikit pula ada mengaduh kesakitan saat yang dilempar dengan kencang, terlebih yang dilempar apel dan  salak. Suara tawa pun memecah ditengah keramaian nimpung yang unik. Apabila tradisi  nimpung dilestarikan,  tentunya  menjadi atraksi wisata unik di Nusa Penida, seperti  perang ketupat di Kapal.

Disisi lain pengelingsir desa yang berperan memberikan aba aba dimulai tradisi ini pun menyiapkan diri berbekal sound system .Suasana semakin ramai dan penuh suka cita setelah diberikan aba tandanya mulai oleh pengelingsir desa. Warga mulai mengambil aneka buah, jajan , hingga ayam panggang dan bagian banten pajegan lainnya. Semua itu digunakan warga untuk saling lempar. Seolah -olah larut dalam kesenangan, tidak ada yang merasa kesakitan , atau sampai memiliki rasa dendam ketika kena lemparan. Tradisi Nimpung seolah-olah membuat warga melupakan sejenak ketika mengalami kesulitan pangan saat musim kemarau dan berbagai persoalan lainnya sebagai masyarakat di wilayah kepulauan. Tradisi ini tergolong unik, cara bersyukur yang terbalut dalam tradisi Nimpung ini juga masih lestari sejak dulu hingga kini.

Apabila tradisi Nimpung terus dilestarikan , tentu ini menjadi atraksi wisata unik di Nusa Penida. Seperti halnya tradisi Siat Sampaian di Gianyar dan Kintamani , Bangli. Perang makanan itu berlangsung lebih dari satu jam. Di akhir tradisi , semua mendapatkan makanan, buah dan jajan milik peserta Nimpung Lainnya, dan itu disantap bersama. Tradisi Nimpung merupakan aktualisasi pelaksanaan Tri Hita Karana di desanya. Di mana, unsur parahyangan tampak ketika masyarakat berupaya menyelaraskan hubungan dengan Ida Sanghyan Widi Wasa melalui persembahyangan bersama sebagai wujud syukur atas karunia Beliau yang melimpah hasil pertanian dan peternakan. Unsur Pawongan yang merupakan hubungan harmonis antara manusia dengan sesama, tampak ketika masyarakat saling akrab bergembira dalam tradisi nimpung tersebut. Menjaga hubungan harmonis alam (palemahan) dilakukan melaui pelestarian sarwa prana prani atau semua unsur tumbuh-tumbuhan dan binatang hasil pertanian dan peternakan warga. Hasilnya digunakan warga untuk persembahan sebagai wujud rasa syukur.



Minggu, 17 Januari 2016

PEMERINTAHAN HINDU

pemerintahan hindu dharma
Pengelolaan pemerintahan menurut agama Hindu.
Pemimpin Pemerintahan.
Dandaniti dharma atau pengelolaan pemerintahan mempersyaratkan adanya seorang pemimpin yang sempurna. Lalu, siapakah pemimpin sempurna itu?, teks -teks kesusasteraan Hindu menyebut seorang pemimpin hendaklah seorang yang disebut "rajarsi". Sebagai puncak pengelola pemerintahan, seorang "rajarsi" memegang kekuasaan mutlak . Puncak pimpinan pemerintahan haruslah bijaksana adn virtous. Menurut Artha sastra, seorang pemimpin yang disebut rajarsi ialah orang yang memiliki ciri sebagai berikut: 
1.Memiliki kontrol diri, mampu menolak godaan yang datangnya dari indria duniawi;
2.Memupuk kecerdasan intelektual dan mengadakan asosiasi dengan orang yang lebih tua (pengelingsir senior);
3.Senantiasa membuat mata terjaga melalui intelejen (mata-mata , spies).
4.Selalu aktif mempromosikan keamanan dan kesejahteraan masyarakat. (welfafe of the people),
5.Memastikan ketaatan masyarakat terhadap ajaran dharma melalui penegakan aturan dan memberikan contoh,
6.Senantiasa mengupayakan disiplin diri dengan mempelajari berbagai cabang ilmu pengetahuan,
7.Mengabdikan diri kepada masyarakat dengan niat sungguh-sungguh mensejahterakan masyarakat.

Di Samping itu, sebagai seorang pemimpin yang senantiasa menjadi panutan masyarakat, maka harus pula :
1. Menjauhkan diri dari keinginan untuk memiliki istri banyak;
2. Tidak mempunyai keinginan untuk memiliki kekayaan banyak.
3. Mempraktekkan ajaran ahimsa dengan benar.
4. Menghindarkan diri dari impian semu (khayalan) setiap hari, ketidakteraturan, upaya berdusta , dan melakukan pemborosan , dan
5. Menghindari hubungan dengan orang-orang yang berbahaya  dan terlibat dalam kegiatan yang berbahaya.
Dalam ajaran agama Hindu bahwa artha (dalam arti ekonomi) sangat penting. Dharma dan karma keduanya masing-masing berdiri sendiri secara bebas.Seorang Rajarsi harus selalu respek kepada pendeta kerajaan (penasehat agama) dan birokrat yang senantiasa memperingatkannya agar membuat keputusan-keputusan yang tepat, tidak menyalahi aturan agama dan pemerintahan yang berlaku.
Bila seorang pemimpin (yang bersifat Rajarsi) selalu enerjik, maka akan orang -orang yang dipimpinnya juga akan enerjik.Sebaliknya bila melempem(dan tampak malas penampilannya saat melakukan tugas), maka orang-orang yang dipimpinnya juga akan melempem dan berbuat malas. Seorang pemimpin Rajarsi, harus senantiasa aktif dalam manajemen ekonomi. Akar dari tiadanya kesejahteraan (ekonomi) ialah tiadanya aktivitas dan pemberian penekanan terhadap aktivitas material. Dengan tiadanya (buah kegiatan ekonomi) berupa aktivitas ekonomi, akibatnya, baik kemakmuran yang dinikmati saat ini maupun pertumbuhan ekonomi di masa depan akan hancur.

Tentang kepemimpinan banyak sekali tersebar dalam berbagai kitab suci dan susastra Hindu. Kitab Atharwa Veda : 3.4.1 , misalnya menjelaskan tentang kepemimpinan Hindu dalam sloka 3.4.1 : 
" Wahai pemimpin negara , datanglah dengan cahaya, lindungilah rakyat dengan penuh kehormatan , hadirlah sebagai pemimpin yang utama, seluruh penjuru memanggil  dan memohon perlindunganmu, raihlah kehormatan dan pujian dalam negara ini."

Sloka di atas , menunjukkan doktrin pemimpin yang harus mampu sebagai pelindung rakyat. Selain itu, pemimpin harus pula memperhatikan kesejahteraan masyarakat secara sungguh-sungguh. Sloka Atharva Veda menyatakan :
"Bilamana seorang pemimpin dalam sebuah negara selalu mengikuti kebenaran dan dharma, serta mencukupi kebutuhan rakyatnya, maka semua orang bijaksana dan tokoh masyarakat akan mengikuti dan menyebarkan dharma kepada masyarakat luas".

Nitisastra sloka 1.11 menyuratkan pula secara simbolik penggambaran hubungan yang erat antara seorang pemimpin dengan rakyatnya. Sloka tersebut berbunyi sebagai berikut :
"Orang tidak boleh tanpa Asraya(tempat mohon bantuan) namun usahakanlah Mahasraya. Lihatlah itu si ular naga yang mencari tempat berlindung pada Bhatara Siwa karena Baktinya ia dijadikan kalung oleh Bhatara Siwa. ketika burung Garuda datang (musuh ular) terpaksa ular itu dihormati pula."
Jelaslah sloka tersebut menunjukkan betapa kehormatan seorang pemimpin berkorelasi erat dengan rakyatnya. Kehormatan seorang pemimpin ialah kehormatan bagi masyarakatnya sendiri. Kebesaran seorang pemimpin, kebesaran pula bagi rakyatnya.

Konsepsi Asta Brata berwujud dalam diri manusia (pemimpin) sebagai delapan Dewa, yaitu  Hyang Indra, Yama, Surya, Candra, Bayu, Kuwera, Baruna, Agni, yang bersemayam sebagai sifat yang dimiliki. Kedelapan sifat itu harus dieksploitasi secara maksimal dalam rangka memimpin masyarakat menuju kesejahteraan yang kekal dan abadi. Itulah sebabnya kedelapan dewa yang bersemayam itu disebut Asta Brata karena harus diniatkan atau diwujudkan dalam tindakan dan perilaku.

INSTRUMEN PENGELOLAAN PEMERINTAHAN.
Dandaniti dharma mencakup empat hal penting yang merupakan tujuan fundamental dalam upaya membangun kesejahteraan rakyat. Terdiri dari :
1.Alabha Labhartah, yaitu menggali pendapatan negara dari apa yang belum didapat. Rajarsi bersama instrumen pengelolaan pemerintahannya berupaya secara inovatif melakukan diversifikasi untuk membuka peluang pendapatan agar selalu lebih besar dari sebelumnya.
2.Labdha Parikhsana, yaitu sistem pengelolaan pemerintahan haruslah mampu menjaga apa yang sudah didapat agar tidak berkurang dan tetap utuh. Akuntabilitas pengelolaan kekayaan negara diupayakan dengan sempurna agar kekayaan negara yang telah didapat tidak berkurang.
3.Rakhsita vivardhani, yaitu pendapatan negara yang telah didapat dijaga ketat agar tidak berkurang dan dikembangkan agar senantiasa bertambah banyak. Jadi investasi dan diinvestasi sumber daya yang dimiliki oleh negara.
4.Vridahasya tirtheshu pratipadani,yaitu apa yang diperoleh dari hasil pengembangan kekayaan negara patut dibagikan kepada yang berhak menerima (sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya).

keempat hal penting tersebut dalam dadaniti dharma berkaitan langsung denga artha yang merupakan tivarga, yaitu dharma, artha, dan kama. Artha tidak hanya dipergunakan untuk memenuhi kama (pemenuhan kebutuhan duniawi), juga dipergunakan untuk pemenuhan dharma. Terpenuhinya kama merefleksikan pemenuhan kesejahteraan masyarakat dalam kehidupan nyata dan pemenuhan dharma merupakan pemenuhan kesejahteraan masyarakat untuk mengeksrpresikan religiusitasnya. Ketiga pilar itu (trivarga) dalam sistem teologi Hindu bermuara pada tujuan hidup manusia Hindu, yaitu mokhsa (pembebasan abadi), ketiganya bertujuan untuk memberikan ruang yang nyata bagi tercapainya tujuan hidup sebagai gaya hidup yang diberkati.Disini terefleksi adanya upaya aktif secara kolektif untuk mencapai tujuan hidup manusia Hindu. Tidak saja dapat dilakukan dengan cara kontemplasi keras melalui jalan jnana marga saja. Namun dapat dilakukan secara bersama-sama melalui tata kehidupan bermasyarakat yang terkoordinatif dalam sistem bernegara.

Selain empat hal tersebut diatas, ada dua hal yang penting dalam sistem pengelolaan pemerintahan atau dandaniti dharma, yaitu :
1.Rakshita vivardhini, yaitu pengusahaan sumber sumber daya alam dalam pengembangan pendapatan rasional negara.
2.Vriddhasya tirtheshu pratipadani, yaitu kaitannya tata kelola pemerintahan dengan sistem politik.
Melalui keenam hal fundamental tersebut, tampaklah konsepsi dandaniti dharma bahwa kekayaan negara (artha) dalam lingkaran trivarga(dharma, artha, kama) yang menjadi tujuan. Ketiganya merupakan refleksi pemenuhan kebutuhan hidup sehat dan sejahtera. Secara implisit tersirat bahwa upaya yang dilakukan oleh seorang Rajarsi dalam dandaniti dharma ialah menjamin pemenuhan trivarga itu demi tercapainya tujuan hidup manusia Hindu (moksa).
Terdapat tujuh unsur penting didalam negara berkaitan dengan kedudukan Rajarsi dan wilayah negara, yaitu : swamina(kepala pemerintahan; rajarsi), kosha (pengelola kekayaan),  amatya (birokrasi pemerintahan), janapada(penguasa wilayah), durgha(benteng pertahanan), denda (bala) (petugas keamanan; tentara dan kepolisian), dan mitra (sekutu). Ketujuh unsur tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dalam badan-badan politik. Pemisahannya satu sama lainnya akan menyebabkan ketimpangan makna kesatuan negara sebagai institusi holistik.
Tujuh instrumen pengelolaan pemerintahan dalam dandaniti dharma disebut saptangga (tujuh badan). Yang esensial dari suatu negara ialah teritorial, penduduk, kesatuan, dan organisasi negara.

Ketujuh instrumen tersebut berperan sebagai berikut :
1. Svamina (kepala pemerintahan; rajarsi) berperan sebagai pemersatu keutuhan instrumen instrumen secara keseluruhan; sebagai kepala pemerintahan, keseluruhan instrumen yang lain tunduk pada perintah svamina yang diidentifikasi sebagai rajarsi;
2.Kosha(pengelola kekayaan) , bertanggung jawab terhadap kekayaan negara, menggali potensi pendapatan negara di dalam negeri maupun ke luar negeri.
3.Amatya (birokrasi pemerintahan) berperan sebagai pengelola tata birokrasi pemerintahan yang diperlukan untuk pengembangan kemajuan negara ,namun juga melaksanakan diplomasi untuk menjaga hubungan harmonis dengan negara lainnya. Atau juga melakukan eskavasi setelah terjadinya penaklukan daerah lainnya oleh pemerintah.
4.Janapada berperan untuk menyatukan wilayah. bertugas memilah-milah wilayah dalam bagian bagian yang jelas. Negara bebas dari wilayah berlumpur, berbukit karang dan mengadung garam. Menetapkan batas wilayah dengan musuh. Selain itu menetapkan wilayah pertanian (kamasila karshkah) , tempat tinggal orang -orang berhati suci dan berbakti (bhahta suchi manushya).
5.Durgha (benteng pertahanan), bertugas menjaga keutuhan wilayah dari serangan musuh bila ada. Selain itu juga melakukan serangan serangan bila diperlukan terhadap musuh dalam penaklukan wilayah.
6.Denda (bala) (petugas keamanan: tentara dan kepolisian), bertugas untuk menjaga keamanan wilayah dari gangguan keamanan dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Dalam hal agresi yang dilakukan oleh pemerintah, denda (bala) ini juga sebagai garda terdepan untuk mengalahkan musuh dan,
7.Mitra (sekutu), betapapun besarnya sebuah negara, memerlukan pula sekutu yang diperlukan sebagai sahabat, kegiatan ekonomi, dan dalam rangka menyerang musuh yang mengganggu dari luar.



















Sabtu, 02 Januari 2016

Upakara "Ngusaba Tegen" di Kedisan Kintamani

ngusaba tegen kedisan kintamani bangli bali

Ngusaba Tegen di Kedisan, Kintamani Bangli biasanya dilaksanakan setiap tahun sekali. Tepatnya pada pinanggal 2-3 sasih ketiga sesuai Kalender Bali. Prosesi ngusaba tegen dilaksanakan dengan cara berjalan beriringan sambil mengusung banten. Tidak hanya diusung kaum perempuan, kaum laki-laki dalam prosesi ini juga ikut ambil bagian. Kaum laki-laki akan memikul banten dengan cara ditegen, sementara kaum perempuan dalam prosesi ini mengusung banten. Tidak hanya diusung kaum perempuan, kaum laki-laki dalam proses ini juga ikut ambil bagian. Kaum laki-laki akan memikul banten dengan cara ditegen, sementara kaum perempuan dalam prosesi ini mengusung banten gebogan dengan cara disuun. Mereka berangkat dari desa menuju tempat prosesi upacara ngusaba tegen, yakni di Pura Dalem Praja Pati setempat.

Ngusaba tegen merupakan suatu bentuk upacara ritual yang dilaksanakan oleh masyarakat di beberapa daerah.Upacara ngusaba biasanya dilakukan untuk memohon keselamatan dan kemakmuran. Di Bali ada banyak jenis ngusaba yang dikenal masyarakat. Salah satunya ngusaba tegen atau ngusaba tagtag yang dilaksanakan masyarakat di Desa Kedisan, Kintamani. Sesuai dengan namanya, sarana sesajen yang digunakan dalam ngusaba tegen berupa hasil pertanian dari masyarakat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, ikan dan lainya dibawa dengan cara ditegen (dipikul). Sementara disebut juga Ngusabha Tatag karena saat nunas tirta mesti dilakukan dengan cara menaiki tangga atau yang dalam bahasa bali disebut tatag.

menurut warga , dalam ngusaba tegen sarana banten berupa ikan atau jajan yang dipergunakan tidak boleh digoreng. jajan atau ikan yang dipergunakan sarana banten harus dikukus, direbus, atau dibakar. " Sarananya sama sekali tidak boleh menggunakan gorengan. Harus direbus, dikukus maupun dibakar, " Tegasnya, jika pantangan itu dilanggar diyakini akan bisa mendatangkan marabahaya bagi warga.Tradisi unik lainnya untuk mengetahui jumlah kepala keluarga yang ada di Kedisan, di saat yang bersamaan masing-masing kepala keluarga juga diwajibkan menghaturkan nasi. Nasi yang dihaturkan jumlahnya ditakar menggunakan tempurung batok kelapa. Setelah semua nasi terkumpul, masyarakat akan menghaturkannya sebagai bebantenan lalu dilanjutkan dengan melaksanakan pepranian. Semua masyarakat wajib menikmati nasi tersebut secara bersama-sama dengan tujuan untuk menumbuhkan dan mempererat rasa kekeluargaan warga. 

Selain mengumpulkan nasi sensus penduduk secara tradisi juga menggunakan sarana "uang kepeng" untuk mendapatkan informasi tentang jumlah anggota keluarga dari sebuah populasi masyarakat. Pelaksanaan cacah jiwa di Kedisan dilakukan serangkaian prosesi ngusaba Tegen dilaksanakan. Dalam cacah jiwa ini, masing-masing kepala keluarga diminta mengumpulkan uang kepeng akan mewakili satu jiwa. Nantinya setelah semua warga menyetorkan jumlah uang kepeng sebanyak anggota keluarganya,uang kepeng yang terkumpul akan ditanam di halaman pura setempat. Maksud dari penanaman uang ini adalah untuk menyampaikan kepada Ida Batara yang beristana di Pura Dalem setempat mengenai jumlah keseluruhan masyarakat Desa Kedisan. Menurutnya, data yang didapat dari pelaksanaan cacah jiwa di Kedisan biasanya lebih riil dari data sensus pada umumnya.


Minggu, 27 Desember 2015

Mecakcakan di Sambirenteng, Tejakula, Buleleng menjaga Keseimbangan Alam

Bali mecakcakan ritual

Ritual mecakcakan ini merupakan pelaksanaan pecaruan yang digelar oleh seluruh krama desa. Pecaruan dimulai dari areal Pura Bale Agung kemudian ke perempatan di pusat desa dan ke batas-batas desa. Sesuai dresta (Kebiasaan) di desa, prosesi ritual diawali dengan  kegiatan sabung ayam (tabuh rah/ tajen). Masing masing warga wajib mengeluarkan satu ekor ayam aduan untuk diadu. Sabung ayam ini dipusatkan di halamaman Pura Bale Agung. , penonton atau pemilik ayan aduan tidak diizinkan untuk memasang uang taruhan seperti pada arena tajen. Ayam aduan yang kalah (cundang daging ayam) ini dikumpulkan. Begitu banyaknya ayam aduan milik warga, tajen pun dilakukan hingga bisa dua hari lamanya. Ayam aduan yang kalah yang disebut dengan daging cundang dikumpulkan menjadi satu kemudian dagingnya diolah menjadi menu makan bersama. Kegiatan ritual mecakcakan biasanya melibatkan sekitar 130 ekor ayam aduan yang nantinya cundangnya diolah bisa untuk lawar, pepes , dan kuah yang nantinya disuguhkan dalam "Mecakcakan". 
Secara Pasti tidak diketahui tahun berapa awal mulanya ritual mecakcakan ini, warga sudah mendapatkan warisan dari pendahulunya. Dari cerita pendahulunya itu, mecakcakan ini adalah upacara pecaruan yang digelar setiap tilem sasih kepitu yang bertepatan dengan hari Siwaratri, Pecaruan ini secara niskala untuk memohon kerahuyuan dan kedamaian desa. Sedangkan rangkaian pecaruan dengan megibung itu yang diikuti oleh seluruh warga ini sebagai ungkapan syukur dan menjaga rasa persatuan dan kesatuan di antara warga desa tua muda, dan anak-anak termasuk tidak membedakan antara kaya atau miskin. Dan pada intinya mecakcakan ini sebagai wujud menjalin rasa persatuan dan kesatuan sesama warga baik kaya miskin, tua muda, atau anak anak.Ada juga warga yang menyebutkan , sejarah digelarnya ritual ini karena pada zaman dahulu banyak warga yang mengalami wabah penyakit dan situasi di desa selalu dilanda permasalahan. Atas kondisi itu, pendahulunya kemudian memohon petunjuk secara niskala (nunasang) kepada Ida Sesuhunan yang disungsung oleh warga. Saat itu warga diminta melakukan nyakcakin atau melakukan pecaruan. Sarana Pecaruan ini pun harus dari ayam aduan yang kalah dalam arena sabung ayam yang dipusatkan di Pura Bale Agung. Selain itu , setiap warga wajib menyerahkan ayam aduan untuk diadu dan kalau tidak punya atau tidak bisa mengadu ayam , maka warga bisa mengganti dengan uang tunai yang nilainya berkisar Rp. 25.000,- .
Warga Sambirenteng, kecamatan Tejakula, akan mempersiapkan sarana untuk megibung setelah semuanya siap, pihak prajuru desa memukul kentongan sebagai tanda dimulainya makan bersama. Uniknya , suasana yang semula riuh, saat kentongan dipukul, tiba-tiba berubah menjadi tenang. Sementara warga dan tamu undangan tampak asyik menyantap makanan, lawar , sayur kuah, pepes dan daging di atas kelakat beralaskan daun pisang.



 

Arsip dan Catatan Pribadi Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger