Adakah di antara kita yang tak mengenal Mahabrata? Epos Mahabrata
salah satu itihasa yang disebut sebagai weda kelima mengisahkan
perebutan "kekuasaan" di antara keluarga Bharata jaman Bharata warsa.
Maha Rri Vyasa, megubah kisah turunan kuru itu menjadi karya sastra yang
indah . Sarat dengan ini filsafat kehidupan , sarat nilai nilai
adiluhung yang tak lekang didera zaman.Untaian mutiara nilai itu telah
merasuki setiap relung kehidupan masyarakat. Bahkan mengilhami dan
memperkaya imajinasi serta kreativitas bangsa dalam membangun
kebudayaannya. Betapapun arus perubahan melanda, menggoyangkan sendi
sendi eksistensi budaya bangsa, dimana mana terjadi krisis mental
kepemimpinan, degradasi nilai moral spiritual, serat Mahabrata tetap
memberi inspirasi dalam semua aktifitas catur warna:
sudra,waisya,ksatria dan brahmana
Adakah serat Mahabrata untuk para pemimpin? diantara keresahan berbagai
kalangan tentang merosotnya nilai nilai kepemimpinan dewasa ini, penting
kiranya kita membuka kembali lembaran epos Mahabrata untuk memperkokoh
keyakinan yang mendalam terhadap kebenaran ajaran dharma, terutama bagi
para pemimpin sebagai 'nithi" dalam menjalankan dharma sebagai kewajiban
dan hukum kodrati yang sangat diperlukan dalam menata kehidupan
masyarakat. Ajaran utama Mahabrata, menyarankan setiap manusia terlibat
dalam simbiosis kerja tiada henti dengan dharma sebagai pijakan. Dalam
kondisi itu bila dharma diingkari, maka akan tergelincir ke jurang
kenistaan.
kecuali untuk tujuan berbakti dunia ini dibelenggu oleh hukum kerja,
karenanya bekerjalah demi bakti tanpa kepentingan pribadi, oh Kuntiputra
Pengabdian dan yajnyaartha harus dilaksanakan dengan semangat pengabdian
berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun dunia ini (dan manusia
termasuk didalamnya) dibelenggu oleh hukum kerja, namun bila kerja itu
dilaksanakan dengan tulus iklas demi bhakti dan pengabdian, bukan untuk
kepentingan diri sendiri , maka belenggu itu tidak lagi mempunyai
kekuatan mengekang.
Nitidharmasastra
Niti berarti "kemudi,pimpinan,etika sosial politik, pertimbangan,
kebijakan"Cara menjalankan sesuatu yang benar, ilmu tata negara atau
politik, kebijaksanaan duniawi Mahabrata memberi dua pengertian inti
hakikat dharma. Pertama, dharma merupakan perangkat untuk mendapatkan
dhana, yaitu sesuatu yang bernilai, baik berwujud material maupun aspek
spiritual. Yang kedua, berarti yang memelihara dan melindungi dari
bahaya dan memberikan kebaikan. Makna terdalam dari inti hakikat ialah
hukum esksitensi jati diri manusia maupun non manusia. Inti hakikat
tersebut selaras dengan makna rta seperti terkandung didalam Rg Veda.
Maka dharma menjadi alat untuk kesejahteraan material dan kebaikan
spiritual, sehingga dharma digunakan sebagai jalan , landasan kerja yang
mengarahkan tercapainya artha dan kama. Jika digunakan sebagai jalan
disebut Sakadharma, yaitu ketaatan terhadap dharma yang
memunculkan keinginan mendapatkan artha dan kama. Sebagai landasan kerja
yang dianjurkan, dharma disebutNiskamadharma, yaitu kerja tanpa
keinginan untuk kepentingan nafsu atau ego. Sakamadharma merupakana
wujud yang memberikan, sedangkan yang melaksanakan disebut punia.Dengan
demikian manusia yang melaksanakan Niskamadharma menghantarkan manusia
menuju pada pembebasan (moksa) Keduanya itu Sekamadharma dan
niskamadharma_ merupakan nitidharma yang dianjurkan dan patut diterapkan
oleh pemimpin yang kemudian akan diikuti oleh masyarakat yang
dipimpinnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar